Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

Negara  Indonesia
Provinsi Jawa Timur
Kota Malang
Pemerintahan
 • Camat IMAM BADAR, SE, M.Si
Luas 2,089.513 Ha
Jumlah penduduk
Kepadatan  jiwa/km2
Desa/kelurahan 12 Kelurahan

Lowokwaru adalah sebuah kecamatan di Kota Malang, Jawa Timur. Kecamatan ini di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Karangploso, sebelah timur dengan Kecamatan Blimbing, selatan dengan Kecamatan Klojen dan barat dengan Kecamatan Dau. Daerah ini memiliki suhu minimum 20 C dan maksimum 28 C dengan curah hujan rata-rata 2.71 mm

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1987 tanggal 12 Juli 1987 tentang perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang, maka Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang yang semula terdiri dari 3 kecamatan :

1. Kecamatan Blimbing

2. Kecamatan Klojen

3. Kecamatan Kedungkandang

Pada bulan April 1988, dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk di Kota Malang, maka Kecamatan Lowokwaru terpisah dari Kecamatan Blimbing dengan membawahi 12 kelurahan, meliputi :

Nama Kelurahan

Jumlah RT Jumlah RW
  1. Kelurahan Lowokwaru
104 15
  1. Kelurahan Tasikmadu
30 6
  1. Kelurahan Tunggulwulung
49 6
  1. Kelurahan Tunjungsekar
73 8
  1. Kelurahan Tlogomas
49 9
  1. Kelurahan Merjosari
82 12
  1. Kelurahan Dinoyo
50 7
  1. Kelurahan Sumbersari
40 7
  1. Kelurahan Ketawanggede
32 5
  1. Kelurahan Tulusrejo
74 16
  1. Kelurahan Jatimulyo
74 10
  1. Kelurahan Mojolangu
114 19

Jumlah Rukun Warga (RW) 120 buah, Rukun Tetangga (RT) 771 buah.

peta

Secara geografis Kota Malang terletak pada koordinat 112o 06’ – 112o 07’ Bujur Timur dan 7o06’ – 8o02’ Lintang Selatan. Kota Malang dikelilingi oleh gunung-gunung yaitu Gunung Arjuno di sebelah utara, Gunung Semeru di sebelah Timur, gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat serta Gunung Kelud di sebelah Selatan. Wilayah Kota Malang merupakan daerah perbukitan dan dan dataran tinggi serta dilewati oleh sungai baik sungai besar maupun sungai kecil.
Kecamatan Lowokwaru terletak di posisi barat daya kota Malang yang merupakan lokasi dataran tinggi, dimana ketinggiannya 460 m dari permukaan laut. Wilayah Kecamatan Lowokwaru dipenuhi dengan kampus baik kampus negeri seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri; maupun kampus swasta seperti : Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Islam Malang, Institut Nasional Malang, STIE Malang Kucecwara dan STIEKMA.

 

Berikut adalah tipologi dari wilayah Kota Malang:
Daerah Dataran Tinggi
Daerah dengan ketinggian antara 200 – 499 meter dari permukaan air laut. Tingkat kemiringan di dataran tinggi cukup bervariasi, di beberapa tempat merupakan suatu daerah dataran dengan kemiringan 2 – 50, sedang dibagian lembah perbukitan rata-rata kemiringan 8 – 15% .

Keadaan Fisik.
Material dasar wilayah dataran tinggi batuannya terdiri dari alluvial kelabu bahan induk dari endapan batuan sedimen.
Daerah dataran tinggi beriklim tropis, menurut klasifikasi Koppen digolongkan dalam tipe iklim tropis AW. Berdasarkan pada curah hujan rata-rata tahunan temperatur, musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai Pebruari sedangkan musim kemarau pada bulan Mei sampai September.
Sedangkan curah hujan rata-rata di daerah dataran tinggi antara 1000 – 1500 mm/th dengan keadaan angin di dataran tinggi rata-rata arah angin pada bulan Oktober – April bertiup dari arah barat laut dan bersifat basah/ penghujan. Dan untuk bulan April – Oktober bertiup dari arah tenggara angin bersifat kering/kemarau. Endapan yang terjadi di dataran tinggi relatif tipis sehingga tidak mempengaruhi aktivitas kehidupan. Matahari terbit antara pukul 5.15 – 5.30 WIB dan terbenam pukul 17.17 – 17.30 WIB.

Daerah Perbukitan.
Daerah dengan ketinggian antara 500 – 999 m dari permukaan laut. Daerah Perbukitan Rendah adalah daerah yang reliefnya relatif datar, dengan beda ketinggian antara 5 – 25 m, yang terdapat pada ketinggian 200 – 499 m dpal.
Penyebaran daerah perbukitan wilayah Kecamatan Lowokwaru dengan ketinggian + 500 m di atas permukaan air laut. Daerah perbukitan rata-rata mempunyai kemiringan lereng antara 15 – 40º. Daerah perbukitan beriklim tropis dengan type iklim tropis AW.

Sungai-sungai
1. Sungai Brantas.
Panjang  58.078 m dan lebar  50 meter. Debit air rata-rata maksimum 20.160 m3/detik, dengan debit air rata-rata minimum 8.181 m3/detik. Mata air berasal dari Gunung Anjasmoro. Dasar sungai berbentuk U terdiri dari batu granit dan arus air agak lemah pada musim kema meter rau dan sedangkan pada musin penghujan deras. Kedalaman air rata-rata 4 meter.
2. Sungai Bango.
Panjang sungai kira-kira 11.061 meter dan lebar antara 30 meter. Debit air maksimum 16.240 m3/detik, sedangkan debit air minimum 11.342 m3/detik. Mata air berasal dari Gunung Tunggangan dengan dasar sungai berbentuk U, berbatu. Arus air lemah dimusim kemarau sedangkan di usim penghujan deras. Kedalaman air rata-rata 6 meter.
3. Sungai Amprong.
Panjang sungai kira-kira 44.831 meter dan lebar antara 30 meter. Debit air maksimum 10.261 m3 /detik. dan debit air minimum 7.011 m3/detik. Mata air berasal dari Gunung Batu. Dasar kali berbentuk U, berbatu. Arus air lemah dimusim kemarau dan musim penghujan deras dengan kedalaman air rata-rata 4 meter.
4. Sungai Mewek.
Panjang sungai 8.647 m dan lebar 20 m. Debit air rata-rata maksimum 0.456 m3/detik dan debit air rata-rata minimum 0.228 m3/detik dengan dasar kali berbentuk U, berbatu. Arus air lemah dengan kedalaman air rata-rata 3 meter.
5. Sungai Kajar.
Panjang sungai 11.318 meter lebar 15 meter. Debit air maksimum 0,672 m3/detik dan debit air minimum 0,224 m3/detik. Dasar kali berbentuk U, berbatu, arus air lemah dengan kedalaman air rata-rata 2 meter.
6. Sungai Metro.
Panjang sungai adalah berkisar antara 5.233 meter dan lebar 30 meter. Debit air maksimum 4.752 m3/detik dan debit air minimum 1.721 m3/detik. Dasar kali berbentuk U, berbatu dengan kedalaman air rata-rata 3 meter.
Pada umumnya, sungai-sungai di Wilayah Kota Malang berfungsi untuk irigasi dan saluran pembuangan air dan juga di beberapa tempat dimanfaatkan sebagai air minum yang dikelola PDAM.

Sumber air
1. Mata air.
Kebutuhan air di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang disuplai dari Sumber air yang berasal dari sumber Polowijen I, Polowijen II dan Polowijen III dengan debit maksimum 25 l/dt, dan debit minimum 10 l/dt, sumber air debit maksimum 5 l/dt, dan minimum 3 l/dt.
Penampungan air untuk Kecamatan Lowokwaru pada umumnya terdapat di Dinoyo dengan kapasitas masing-masing 3.000 m3 berasal dari Sumber Wendit Kecamatan Pakis dan Sumber Karangan kecamatan Karangploso, Sumberbinangun, Kecamatan Batu serta Sumbersari, Kecamatan Karangploso.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang yang memproduksi air minum untuk kebutuhan Kota Malang dengan produksi air minum selama tahun 2004 sebesar 40.730.933 m3 dengan jumlah pelanggan sebanyak 79.465 pelanggan sedangkan yang didistribusi menurut jenis pelanggan sebesar 24.941.661 m3 terbagi untuk kebutuhan rumah tangga, niaga, industri, sosial, perkantoran, pelabuhan dan lain-lain.
2. Sumur
Sumur yang ada di wilayah Kecamatan Lowokwaru hampir tersebar di setiap kecamatan dengan kedalaman 5 – 25 m dengan warna air pada umumnya jernih.
3. Pemanfaatan Lahan.
Lahan di wilayah Kecamatan Lowokwaru berupa perkebunan, tegalan, sawah. Penggunaan lahan dipengaruhi oleh kondisi medan dan jenis tanahnya.

1. Perkebunan
Jenis perkebunan yang terdapat di Kota Malang adalah perkebunan swadaya masyarakat sendiri yang memanfaatkan pekarangan ataupun lahan rumah. Jenis tumbuhan perkebunan yang ditanam yaitu kelapa, kopi, dan cengkeh. Pengelolaan perkebunan pada umumnya dikelola oleh Pemerintah bersama rakyat serta perkebunan traditional yang dilakukan oleh masyarakat dengan bimbingan dari Pemda setempat. Pemanfaatan perkebunan yang ada dapat dimanfaatkan sebagai sumber logistik wilayah Kota Malang dan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat serta pendapatan daerah.
2. Tegalan
Jenis tanaman yang ada, yaitu berupa tanaman sayur mayur, padi, jagung, ubi jalar serta tanaman keras berumur pendek. Fungsinya, digunakan untuk menanam tanaman pangan dan untuk tanaman lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tegalan umumnya ditanam berbagai ragam tumbuhan berupa padi, jagung, ubi jalar. Pemanfaatan hasil dari lahan tegalan dapat digunakan sebagai sumber bahan pangan masyarakat setempat.
3. Sawah
Jenis sawah yang dominant adalah sawah irigasi tehnis seluas 1.523,343 ha dan sederhana non tehnis seluas 6.918,156 ha. Sawah dapat difungsikan sebagai lahan pertanian dengan hasil utama padi. Lokasi persawahan terdapat di wilayah Merjosari, Tunggulwulung, Tasikmadu.
Tanaman yang ada di persawahan berupa tanaman padi, dan sayur mayur. Mengingat adanya sistim pengairan tehnis yang intensif maka lahan pertanian yang ada cukup baik. Ada persawahan yang dapat dikembangkan dengan penanganan secara intensif terutama di sepanjang aliran sungai (DAS).
4. Batuan dan Tanah
1. Batuan
Jenis batuan yang ada adalah batuan sedimen yang berasal dari sedimen kwarter berupa napal, batu kapur, kerikil dan sebagainya. Batuan pasir dan batu kapur dapat digunakan untuk bahan bangunan, misalnya pembuatan jalan, bendungan, jembatan, rumah dan lain-lain.
2. Tanah
Jenis tanah di Wilayah Kota Malang dapat dikelompokan menjadi empat:
Alluvial
Terbentuk oleh bahan alluvial dan koluvial. Topografinya datar sampai sedikit bergelombang di daerah dataran, daerah cekung dan daerah aliran sungai. Tekstur tanahnya liat dan berpasir. Konsistensi teguh (lembab) plastik bila basah dan keras bila kering. Kepekaan erosinya besar.
Kandungan organik rendah. Permeabilitas rendah. Pemanfaatan tanah ini untuk persawahan dan tanah pertanian. Daya dukung untuk kepentingan militer, dalam kondisi tanah yang kering bagus, dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan militer karena bertekstur pasir. Untuk tanah yang basah, dapat menghambat gerakan pasukan, terutama pasukan kavaleri dan artileri medan.
Tanah Andosol
Terbentuk oleh abu dan tuff vulcano, topografinya datar, bergelombang melandai dan berbukit. Tekstur tanah lempung hingga debu,liat menurun. Konsistensi gembur, licin rasanya dijari. Struktur tanah, makin kebawah agak gumpal. Kepekaan erosi besar baik terhadap erosi air, angin. Kandungan mineral tanah sedang. Permeabilitas sedang.
Komplek Mediteran
Bahan induknya terbentuk oleh batu kapur keras, batuan sedimen dan tuf volkan basa. Topografinya berombak hingga berbukit. Tekstur tanahnya lempung hingga liat. Konsistensi gembur hingga teguh. Struktur gumpal hingga gumpal bersudut. Kepekaan erosi besar Kandungan unsur hara tergantung dari bahan induk umumnya relatif tinggi kadarnya. Permeabilitas sedang. Kepekaan erosi besar hingga sedang.
5. Iklim
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2006 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2°C – 24,5°C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,3°C dan suhu minimum 17,8°C . Rata kelembaban udara berkisar 74% – 82%. dengan kelembaban maksimum 97% dan minimum mencapai 37%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Januari, Pebruari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan pada bulan Juni, Agustus, dan Nopember curah hujan relatif rendah.
Curah Hujan
Maksimum yang pernah terjadi banyaknya curah hujan 2,71 mm dan minimum yang pernah terjadi 2,31 mm.